Jumat, 25 April 2014

kesehatan mental 2



PENYESUAIAN DIRI dan PERTUMBUHAN
I.        Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
a.  Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai berikut : 
1.     Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa  survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
2.    Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.
3.    Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon – respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi-frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekkuatt/ memnuhi syarat.
4.    Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positifmemiliki respon emosional yang tepat pada setiap situasi.
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment.Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu:
a.            penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation)
b.            penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity)
c.            penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery).
Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku di daerah dingin tersebut.
a.        Pertumbuhan Personal :
*                  Penekanan pertumbuhan, penyesuaian diri dan pertumbuhan
Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Penekanan pertumbuhan diri manusia, pertumbuhan manusia normal terjadi dari mulai kita embrio sampai kita tua.Penyesuaian diri dengan lingkungan pun berkembang seiring dengan pertumbuhan manusia yang terus tumbuh.Manusia yang disebut berkemabang ialah pertumbuhan kepribadian yang terus menuju kematangan dan prestasi diri.
Adaptasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan membuat kita terus belajar dan menuju kematangan diri. Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan dengan timbulnya minat , kesenangan , kegemaran yang kita senangi dan menjadi kriteria pribadi itu sendiri.





*                  Variasi dalam pertumbuhan
Dalam pertumbuhan diri pada satu individu saja bisa terdapat variasi akibat dari permasalahan – permasalahan yang timbul dari berbagai kesulitan yang dirasakan oleh individu dalam proses pertumbuhannya itu sendiri. Hal ini jugalah yang menyebabkan munculnya variasi dalam penyesuaian diri individu untuk mengatasi dan menghadapi berbagai permasalahan yang ada dalam proses pertumbuhan tersebut

*                  Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa struktur atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara instrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh.Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977).
Kondisi jasmani  seperti pembawa atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh, kondisi jasmani dan kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menyesuaikan diri nya. 
Carl Roger menyebutkan 3 (tiga) aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan ;
1. Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
2. Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali, dan  
3. Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain. 



*                  Fenomenologi pertumbuhan
Fenoimenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan “ yang di persepsikan dan diinterpretasi secara subyektf. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “alam”pengalaman setia yang berbeda dari alam pengalam orang lain. “(Brower.1983 : 14). Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan – tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai bapak psikologi Humanistik. Carl Rogers menggaris besarkan pandangan humanistik sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen. 1974 :33).


II.      Stres
a.        Arti penting stres
Stres adalah suatu keadaan di mana beban yang dirasakan seseorang tidak sepadan dengan kemampuan untuk mengatasi beban itu. Stress juga terjadi karena adanya tekanan hidup dan konflik kebutuhan atau konflik tujuan.
Menurut Dadang Hawari (1997: 44-45) istilah stres tidak dapat dipisahkan dari distres dan depresi, karena satu sama lain saling terkait. Stres merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialami. Apabila fungsi organ tumbuh sampai terganggu dinamakan distres, yaitu derajat penyimpangan fisik, psikis dan perilaku dari fungsi yang sehat (Sopiah, 2008).
Hans Selye (dalam Sehnert, 1981) yang mendefinisikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol.

b.        Tipe-tipe stress psikologi
1.    Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
a.    Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
b.   Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

2. Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatan,
a. Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia, senang, menantang, dan menggairahkan. Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif, misalnya lulus dari ujian, atau kondisi menghadapi suatu perkawinan.
b.  Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c.  Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres, merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah, berprestasi, meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing.

c.         Symptom-reducing responses terhadap stress
Kraeplin berpendapat bahwa ada tiga kategori fungsi psikis manusia yaitu:
S = Stimmung/Afeksi/Emosi
D = Denken/Kognisi/Pikiran
H = Handlung/Konasi/Tindakan
Jika ketiga hal tersebut semakin terintegrasi dengan baik, maka kondisi kejiwaan seseorang semakin baik atau semakin sehat mental.
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
Mekanisme Pertahanan Diri
Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.
Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
Overcompensation / Reaction Formation 
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
·                                 Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif.Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi.Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
·         Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
·                     Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
·                     Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan konflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik.Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
·                     Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
·                     Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar.Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya.Misalnya dengan berkata "Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi."  
·                     Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan.Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
·                     Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
·                     Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.
·                     Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
·                                 Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.


d.        Pendekatan “ problem solving “ terhadap stress
Salah satu cara dalam menangani stress yaitu menggunakan metode biofeddback, tekniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stress kemudian belajar untuk menguasainya. Tekhnik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai Feedback.Melakukan sugesti untuk diri sendiri juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendri. Berikan sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual (mengarah pada Tuhan).