Rabu, 20 Maret 2013


         Mitos
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau mahluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau. Mitos juga disebut mitologi .

Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

Dalam pengertian luas mitos dapat mengacu kepada cerita tradisonal, pada umumnya mitos terjadinya alam semesta, dunia dan para mahluk penghuninya. Bentuk topogrofi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya.
Mitos dapat timbul sebagai catata peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjualan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religus atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.

Asal mula mitos dibagi menjadi  2 yaitu:
·         Alegori

Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai sebagai suatu alegori.  Menurut suatu teori, mitos-mitos bermunculan sebagai alegori tentang fenomenalam: Apollo melambangkan Matahari Poseidon  melambangkan lautan, dan sebagainya. Menurut teori lainnya, mitos bermula sebagai alegori untuk konsep filosofis maupun spiritual:Athena melambangkan keadilan dan kebijaksanaan, Afrodit melambangkan hasrat, dan sebagainya. Sanskritis abad ke-19, Max Müller mendukung teori alegoris mitos. Ia menyakini bahwa mitos bermula sebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alam, namun perlahan-lahan diinterpretasikan secara harfiah : misalnya, secara puitis, laut digambarkan sebagai sesuatu yang penuh gejolak, sehingga laut diyakini sebagai dewa yang pengamuk.


·       personifikasi
Beberapa pemikir percaya bahwa mitos merupakan hasil personifikasi kekuatan dan benda mati. Menurut pemikiran ini, orang purba memuja fenomena alam seperti api dan udara, dan perlahan-lahan menggambarkannya sebagai dewaContohnya, menurut teori pemikiran mitopea” orang purba cenderung memandang "sesuatu" sebagai "seseorang", bukan benda belaka; maka dari itu, mereka menggambarkan kejadian alam sebagai akibat tindakan dewa tertentu, sehingga menghasilkan suatu mitos.
Beberapa pemikir percaya bahwa mitos merupakan hasil personifikasi kekuatan dan benda mati. Menurut pemikiran ini, orang purba memuja fenomena alam seperti api dan udara, dan perlahan-lahan menggambarkannya sebagai dewa. Contohnya, menurut teori pemikiran mitopea” orang purba cenderung memandang "sesuatu" sebagai "seseorang", bukan benda belaka; maka dari itu, mereka menggambarkan kejadian alam sebagai akibat tindakan dewa tertentu, sehingga menghasilkan suatu mitos.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar