Mitos
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang
ditokohi oleh para dewa atau mahluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain
pada masa lampau. Mitos juga disebut mitologi .
Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul
alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan
mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.
Dalam pengertian luas mitos
dapat mengacu kepada cerita tradisonal, pada umumnya mitos terjadinya alam
semesta, dunia dan para mahluk penghuninya. Bentuk topogrofi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya.
Mitos
dapat timbul sebagai catata peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjualan
tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan
pengalaman religus
atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat
tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.
Asal mula mitos dibagi menjadi 2 yaitu:
·
Alegori
Beberapa
teori menyatakan bahwa mitos dimulai sebagai suatu alegori. Menurut suatu teori, mitos-mitos bermunculan
sebagai alegori tentang fenomenalam: Apollo melambangkan Matahari
Poseidon melambangkan lautan, dan sebagainya. Menurut teori lainnya, mitos bermula sebagai
alegori untuk konsep filosofis maupun spiritual:Athena melambangkan keadilan dan
kebijaksanaan, Afrodit melambangkan
hasrat, dan sebagainya. Sanskritis abad ke-19, Max Müller mendukung teori alegoris mitos. Ia menyakini bahwa
mitos bermula sebagai deskripsi alegoris
mengenai keadaan alam, namun perlahan-lahan diinterpretasikan secara harfiah : misalnya, secara puitis, laut digambarkan
sebagai sesuatu yang penuh gejolak, sehingga laut diyakini sebagai dewa yang
pengamuk.
· personifikasi
Beberapa
pemikir percaya bahwa mitos merupakan hasil personifikasi kekuatan dan benda
mati. Menurut pemikiran ini, orang purba memuja fenomena alam seperti api dan
udara, dan perlahan-lahan menggambarkannya sebagai dewaContohnya, menurut
teori “pemikiran
mitopea” orang purba cenderung memandang
"sesuatu" sebagai "seseorang", bukan benda belaka; maka
dari itu, mereka menggambarkan kejadian alam sebagai akibat tindakan dewa tertentu,
sehingga menghasilkan suatu mitos.
Beberapa
pemikir percaya bahwa mitos merupakan hasil personifikasi kekuatan dan benda
mati. Menurut pemikiran ini, orang purba memuja fenomena alam seperti api dan
udara, dan perlahan-lahan menggambarkannya sebagai dewa. Contohnya,
menurut teori “pemikiran
mitopea” orang purba cenderung memandang
"sesuatu" sebagai "seseorang", bukan benda
belaka; maka dari itu, mereka menggambarkan kejadian alam sebagai akibat
tindakan dewa tertentu, sehingga menghasilkan suatu mitos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar