Rabu, 17 April 2013


INFORMASI PENEMUAN UNSUR/SENYAWA BARU YANG BERGUNA BAGI MANUSIA/MAKHLUK HIDUP LAINNYA
Para pecandu rokok dan alkohol sudah sangat meresahkan banyak masyarakat. Diawali dengan kecanduan rokok maka akan diterusakan dengan kecanduan alkohol. Tiadanya komitmen pemerintah Indonesia terhadap kesehatan masyarakat makin tercermin dengan dihapuskannya batas tar dan nikotin dalam revisi peraturan pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan.
Padahal, asap rokok secara ilmiah sudah terbukti menyebabkan setidaknya 25 jenis penyakit. Artinya, saat berbagai negara termasuk negara berkembang memperketat peraturan soal rokok untuk melindungi kesehatan rakyatnya, namun Indonesia justru menjadi surga bagi industri rokok. karena dari asap rokok banyak sekali polusi yang ditimbukan. Bahkan kecanduan rokok sudah menjangkit pada seluruh lapisan masyarakat. Baik kaula tua, kaula muda juga anak-anak dibawah umur.
Penemuan senyawa baru untuk mengobati kecanduan rokok dan alkohol. Para peneliti di klinik Ernest Gallo dan pusat penelitian di universitas California, San fransisco , serta Pfizer Inc, menerbitkan sebuah makalah dalam Neuropsychoparmacology edisi 3 november. Menunjukan bahwa konsumsi alkohol pada tikus secara signifikan diturunkan oleh dua senyawa yang ditargetkan ke resptor asetilkolin neoronal nicotinic (nAChR) subtipe (alpha)3 (betha)4*.
(nAChR) merupakan protein yang ditemukan di dalam  otak dan system saraf pusat lebih luas yang memediasi efek zat-zat sepeerti nikotin.
Masalah ini telah menerjemahkan temuan-temuan genetik penting dalam pengobatan yang lebih efektif bagi manusia. Dengan menargetkan subtipe nAChR tertentu, dimungkinkan bisa mengobati ketergantungan alkohol dan nikotindengan satu obat. Salah satu senyawa baru, CP-601932, telah dinyatakan aman pada manusia dalam sebuah studi klinis. Senywa lainnya adalah PF-4575180 keduanya telah dikembangkan oleh Pfizer
Selagi senyawa memiliki dampak yang signifikan terhadap konsumsi alkohol pada tikus, asupan sukrosa tidak memiliki efek. Hal ini menunjukan bahwa tidak seperti obat lainnya yang sudah disetujui untuk penyalahgunaan alkohol, senyawa ini tidak mengganggu sistem pengimbalan alamiah otak dengan cara yang lebih luas.



WWW.FAKTAILMIAH.COM 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar