INFORMASI
PENEMUAN UNSUR/SENYAWA BARU YANG BERGUNA BAGI MANUSIA/MAKHLUK HIDUP LAINNYA
Para pecandu
rokok dan alkohol sudah sangat meresahkan banyak masyarakat. Diawali
dengan kecanduan rokok maka akan diterusakan dengan kecanduan alkohol. Tiadanya
komitmen pemerintah Indonesia terhadap kesehatan masyarakat makin tercermin
dengan dihapuskannya batas tar dan nikotin dalam revisi peraturan pemerintah
No. 18 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan.
Padahal, asap rokok secara ilmiah
sudah terbukti menyebabkan setidaknya 25 jenis penyakit. Artinya, saat berbagai
negara termasuk negara berkembang memperketat peraturan soal rokok untuk
melindungi kesehatan rakyatnya, namun Indonesia justru menjadi surga bagi
industri rokok. karena dari asap rokok banyak sekali polusi yang
ditimbukan. Bahkan kecanduan rokok sudah menjangkit pada seluruh lapisan
masyarakat. Baik kaula tua, kaula muda juga anak-anak dibawah umur.
Penemuan senyawa baru untuk
mengobati kecanduan rokok dan alkohol. Para peneliti di klinik Ernest Gallo dan
pusat penelitian di universitas California, San fransisco , serta Pfizer Inc,
menerbitkan sebuah makalah dalam Neuropsychoparmacology edisi 3 november.
Menunjukan bahwa konsumsi alkohol pada tikus secara signifikan diturunkan oleh
dua senyawa yang ditargetkan ke resptor asetilkolin neoronal nicotinic (nAChR)
subtipe (alpha)3 (betha)4*.
(nAChR) merupakan protein yang ditemukan di dalam otak dan system saraf pusat lebih luas yang
memediasi efek zat-zat sepeerti nikotin.
Masalah ini telah menerjemahkan
temuan-temuan genetik penting dalam pengobatan yang lebih efektif bagi manusia.
Dengan menargetkan subtipe nAChR tertentu, dimungkinkan bisa mengobati
ketergantungan alkohol dan nikotindengan satu obat. Salah satu senyawa baru,
CP-601932, telah dinyatakan aman pada manusia dalam sebuah studi klinis. Senywa
lainnya adalah PF-4575180 keduanya telah dikembangkan oleh Pfizer
Selagi senyawa memiliki dampak yang
signifikan terhadap konsumsi alkohol pada tikus, asupan sukrosa tidak memiliki
efek. Hal ini menunjukan bahwa tidak seperti obat lainnya yang sudah disetujui
untuk penyalahgunaan alkohol, senyawa ini tidak mengganggu sistem pengimbalan
alamiah otak dengan cara yang lebih luas.
WWW.FAKTAILMIAH.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar