Jumat, 01 Februari 2013

Manusia dan keadilan


Manusia dan keadilan
*      Pengertian keadilan

Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung eksterm yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung eksterm tersebut menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai  kesamaan dalam ukuran yang ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama.
           
            Keadilan oleh plato diproyeksikan diri pada manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaanya dikendalikan oleh akal.

            Menurut Socrates yang memproyeksikan keadilan dalam pemerintahan. Meurut Socrates keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksiakan pemerintah sebab pemerintah adalah yang menentukan dianamika masyarakat.

            Kong Hu Cu berpendapat lain : keadilan terjadi bila anak sebagai anak, ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja masing-masing telah melaksaakan kewajibannya.

            Menurut pendapat yang paling umum keadilan adalah pengakuan dan perlakuan seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. 

*      Keadilan social

Keadilan sosial merupakan salah satu nilai pancasila yang menjadi ideology bangsa indonesia. “ sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum , politik, ekonomi, dan kebudayaan.”

Selanjutunya untuk mewujudkan keadilan social itu diperinci perbuatan dan dipupuk  yakni:

a)      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan sikap kegotong royongan
b)      Sikap adil terhadap sesama menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiaban serta menghormati hak-hak orang lain
c)      Sikap suka member pertolongan kepada orang yang memerlukan
d)      Sikap suka kerja keras
e)      Sikap suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.


*      Berbagai macam keadilan

1.      Keadilan legal atau keadilan moral
2.      Keadilan distributif
3.      Keadilan komutatif

*      Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa yang diucapkan seseorang sama dengan hati nuraninya apa yag dikatanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dialrang oleh agama dan hukum.  Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatan.

Karena itu jujur juga berarti menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak.Barang siapa yang jujur juga bertindak sesuai kenyataan berarti ornag itu berbuat benar.   

*      Kecurangan

Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah dan tamak   ingin menimbun kekayaan dengan tujuan agar dianggap menjadi orang yang paling hebat , paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang biala ada yang melebihi hartanya.

Bermacam- macam sebab orang melakuakan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada emapt aspek yaitu:
·         Aspek ekonomi
·         Aspek kebudayaan
·         Aspek peradaban
·         Aspek teknik
Apabila 4 aspek itu dijalankan dengan wajar maka segalanya akan berjalan sesuai norma-norma moral atau hukum. Akan tetapi jika manusia hatinya sudah digrogoti oleh tamak, iri, dengki, maka manusia akan melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
 
*      Perhitungan (hisab) dan pembalasan

Pembalasan disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh Tuhan dan merupakan sifat tercela , sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap orang yang melakukan kejahatan kepada kita.
Perhitungan dalam islam kita kenal yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. Disini manusia yang telah meninggal akan dihitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka akan masuk syurga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. 


*      Pemulihan nama baik

Nama baik merupakan tujuan orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.
Penjagaan nama baik erat hubungnya dengan tingkah laku atau perbuatan. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa dan cara bergaul, sopan santun dan disiplin pribadi, cara menhadapi orang , perbuatan yang dihalalkan oleh agama.
Tingkah laku orang pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia yaitu:
a)      Manusia menurut sifat dasarnya adalah moral.

b)      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi oleh manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai perilaku moral
Pada hakekatnya pemuliha naman baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahanya bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral dan tidak sesuai dengan akhlak.
Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat dan meminta maaf. Tobat dan meminta maaf tidak hanya di bibir namun juga harus bertingkah laku yang sopan,  ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesame hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa kepada Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu di pupuk.





*      Pembalasan

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.

Dalam AlQuran terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan memberikan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalsan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang yaitu siksaan neraka.

Pembalsan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang tidak baik menimbulkan balsan yang tidak baik pula.

Oleh karena itu manusia tidak mau hak dan kewajibannya, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibanya. Mempertahankan Hak dan kewajiban adlah pembalasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar