Sabtu, 26 Januari 2013

manusia dan keindahan


Manusia dan Keindahan

A.keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok,  molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah benda yang mempunyai hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna dan sebagainnya. Keindahan identik dengan kebenaran keduanya mempunyai niali yang sma yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh perseorangan, waktu , dan tempat, selera,  mode kedaerahan atau lokal .
Keindahan menurut luas pengertiannya yaitu:
1.       keindahan dalam arti yang luas: pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya juga tercakup kebaikan, menrut Plato menyrbut tentang watak yang indah dan hokum yang indah. Menurut Aristoteles merumuskan keindahan selain baik juga menyenangkan.
2.       Keindahan dalam arti estetis murni : pengertiang ini menyangkut dalam pengalaman seseorang dalam hubungannya dalam segalas sesuatu yang diserapnya
3.       Keindahan dalam arti terbatas dan hubunganya dalam penglihatan:  arti keindahan dalam arti sempit menyangkut dengan penglihatan berupa keindahan dari bentuk dan warna.

B.Renungan
Renuangan berasal dari kata renung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil dari merenungan . Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori –teori itu ialah :
Teori pengungkapan: seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Teori ini bertalian dengan apa yang dialami oeh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Menurut Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adlah memunculkan daam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah itu memunculkan dengan perantara sebagai gerak , garis , warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mempunyai perasaan yang sama. 
Teori metafisik: teori yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua yang berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni plato mengemukakan suatu teori peniruan ini sesuai dengan metafisika plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. 
Teori psikologik: berdasarkan psiokoanalisa dikemukakan bahwa teori penciptaan seni  adalah pemenuhan keinginan-keinginan alam bawah sadardari seorang seniman, sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
C.keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan darin kata rasi artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok,kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Sebagian ahli pikir menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sebuah kualitas/ pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut ialah kesatuan(unity), keselarasan (harmony), kesetangkupa(symetry), keseimbangan (balnce), dan keterbalikan(contrast). Selanjutnya dalam hal keindahanitu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, kata-kata. Dalam keselarasan seseorang itu memiliki perasaan-perasaan seimbang dan tenang, mencapai cita rasa dan sesuatu yang terakhir dan rasa hidup yang sesaat ditempat-tempat kesempurnaan yang dengan senang hati ingin diperpanjangnya.
Dalam mencipta seni ada  teori yaitu:
Teori obyektif: keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat kualita yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan terlepas dari yang mengamatinya.
Teori subyektif: menyatakan bahwa ciri-ciri yang menyatakan suatu keindahan itu tidak ada yang ada hanya perasaan seseorang dalam mengamat suatu benda.
Teori perimbangan: menurut  Yunani Kuno keindahan ialah kualitatif yang diungkapkan oleh angka-angak.
Keindahan hanya ada pada orang yang menerangkanya dan setiap pikiran melihat keindahan berbeda-beda. Para seniman romantic berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari gaya hidup, penggambaran, pelimpahan, dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin tersusun teori umum tentang keindahan.

Sumber:
Buku IBD – via : http:// elerning.gunadarma.ac.id/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar